Masih hujan diluar dan suhu juga masih dibawah sepuluh, angin juga kayaknya masih pingin bermain sama pohon-pohon yang kelihatan dibasahi sama titik-titik air hujan.
Kita? Masih di rumah donk, udah kelar akhirnya mencuci bajumu Nak, tinggal nunggu kering aja dan masukin ke boks plastik buat disimpen dulu. Kok disimpen? Iya Nak, kamu itu emang rejekinya banyak. Kemaren dikasi warisan baju dari Kakak Elvira, anak temen baiknya papa, dari ukuran bayi baru lahir sampe umur 2 tahun. Jadi semua baju dimasukin ke boks dulu, yang new born aja yang bakalan disimpen di kamarmu. Iya Nak, baju yang nantinya kamu pakai itu baju bekas, bukan berarti mama papa tidak bisa membelikan kamu baju baru tapi ada beberapa alasan dibalik kenapa nantinya kamu akan memakai baju bekas orang lain.
Nak, di Swedia ini, adalah hal yang wajar saling mewariskan baju antar teman yang memiliki anak. Alasannya adalah untuk lingkungan Nak, karena baju yang biasanya diwariskan masih bagus dan layak pakai. Daripada membuang baju-baju tersebut dan mengotori lingkungan lebih baik baju itu diwariskan kepada anak dari teman-teman yang umurnya lebih kecil. Tidak jarang, ada pameran baju bekas dimana kita bisa menukar baju bekas dengan baju bekas yang ukurannya lebih besar. Jadi hal ini bukan sesuatu yang memalukan untuk dilakukan.
Alasan lainnya adalah, mama dan papa ingin kamu belajar dari kecil tentang cara berhemat. Tentu saja kamu tidak bisa mengetahui dan belajar sekarang, tapi nanti Nak, saat kamu sudah bisa membaca apa yang mama tulis ini, kami ingin kamu tahu ada nilai-nilai yang ingin kami tanamkan sebagai orang tua. Nak, baju bekas tidak akan mengurangi nilaimu sebagai manusia. Selama baju tersebut bersih dan layak pakai, kamu tidak usah malu untuk memakainya. Mama waktu kecil juga selalu memakai baju bekas dari Biyang Ira dan Tante Mank – mu bahkan sampai sekarang pun mama masih sering mengunjungi toko baju bekas yang ada di kota. Mama tidak pernah malu membeli baju di toko baju bekas Nak, karena di prinsip hidup mama, baju tidak bisa dijadikan patokan untuk mengukur baik tidaknya kamu sebagai manusia. Baju hanya sebagai penutup badan kita Nak, sekali lagi orang-orang di sekitarmu akan menilaimu karena kepribadian, tingkah laku dan integritas dan bukan karena bajumu. Nanti kamu akan mendengar kata ’inner beauty’, itu nak… hal itu yang penting untuk kamu jadikan landasan untuk melangkah dalam perjalanan yang nantinya kamu akan tulis dengan tangan-tangan mungilmu.
Tentu saja mama dan papa akan membelikan baju baru buatmu Nak, jangan kawatir akan hal itu. Dengan baju yang sudah kamu punya sekarang, kita bisa berhemat dan menggunakan dana yang sudah disiapkan untuk membeli keperluanmu yang lain. Percaya Nak, kamu tidak sendiri di negara ini yang memakai baju bekas dari sejak kecil dan jikapun ada yang menghinamu atau mempertanyakan ini, mama dan papa akan mengajarimu bagaimana menjawab dengan bijak Nak. Jangan takut, mama dan papa akan selalu ada buatmu, untuk menjawab semua pertanyaanmu, untuk membantumu tumbuh menjadi manusia yang kuat dan kita akan belajar bersama tentang hidup.
Huuuuuueeeeee… ini baru ngebahas baju aja udah panjang banget ya Nak, apalagi ditambah dengan ngebahas barang-barangmu yang lain hehehehe. Intinya itu belajar berhemat Nak, kalau kita bisa berhemat ya kenapa harus buang-buang uang untuk sesuatu yang bukan hal utama.
Tumbuh sehat selalu ya Nak! Papa dan mama udah ga sabar liat kamu nich, kurang dari 11 minggu yeyyyyy *joget sambil dengerin lagu Happy – nya Pharrell Williams*
Stockholm, dym09042014
The great framme in the world
Thank you for stopping by Mas Hari 🙂